Kamis, 31 Maret 2016

Budidaya Buah TIN


Pohon tin / ara / figs yang dalam bahasa latinnya Ficus carica ini  berasal dari tanah Arab, kemudian menyebar ke Eropa, Asia, Amerika dan belahan dunia lainnya seperti Australia bahkan hingga ke seluruh daratan bumi kecuali wilayah kutub. Pohon tin memiliki karakter sangat menyukai guyuran matahari. Selain dikarenakan dari berasal dari negeri beriklim subtropis gurun, tanaman ini termasuk tanaman yang bandel atau tahan hidup di belahan bumi tropis seperti Indonesia.

Tabulampot Pohon Tin
Menanam pohon tin sangat mudah dilakukan. Bila dibayangkan, seperti menanam pohon-pohon lainnya. Seperti biasa, selalu ada dua pilihan dalam menanam pohon; di pot atau di tanah. Cara menanam pertama yaitu di pot, ada beberapa aturan yang harus kita perhatikan. Diantaranya adalah:
1. Pemilihan bibit pohon tin
Pilihlah bibit pohon tin yang berkualitas. Hal ini ditandai dengan besaran batang bibit tersebut, bisa dilihat pada fisik tanaman secara kasat mata. Besar batang setidaknya jangan sampai lebih kecil dari batang pensil, yang terbaik adalah  besar batang bibit pohon tin setidaknya minimal dua kali besar batang pensil atau lebih.
Kemudian pastikan kondisi tanaman dalam keadaan prima dan siap dibawa. Perhatikan apakah perakarannya sudah kuat atau belum, sudah banyak atau belum. Lalu bagaimana kondisi batang dan cabang-cabangnya, apakah masih dalam keadaan kencang / kekar dan tidak keriput. Perhatikan pula kondisi tunas-tunas daunnya apakah masih dalam keadaan segar atau tidak, akan lebih bagus lagi jika sudah berdaun banyak dan dalam kondisi segar.
2. Perlakuan awal dan perlakuan lanjutan sesaat dan setelah kita menerima pohon tin
Keberlangsungan hidup pohon tin yang kita terima, sangat ditentukan oleh perlakuan awal kita pada pohon tin tersebut. Tahapan ini mungkin sering diabaikan terutama bagi mereka yang awam akan tanaman. Akibatnya, bibit pohon tin yang kita terima bisa saja mengalami lambat tumbuh, tersiksa, ataupun ekstrimnya mati. Berikut tips-tipsnya:

Perlakuan Awal: Menentukan
– Saat menerima pohon, periksa syarat-syarat bibit yang bagus seperti pada point satu di atas.
– Lanjut dengan periksa kondisi media tanamnya / tanahnya. Ada baiknya sebelum dibawa tanaman sudah disiram pada sehari sebelumnya. Dengan demikian media tidak terlalu basah ataupun tidak terlalu kering saat kita bawa.
– Waktu atau timing pemindahan / pembawaan tanaman juga menentukan kondisi tanaman. Ada baiknya pemindahan tanaman (bila jarak jauh) dilakukan pada waktu yang tidak terlalu panas / terik. Alasannya supaya tingkat stress tanaman saat pemindahan terjadi dapat diminimalisir. Bilapun terpaksa harus dipindahkan pada waktu yang tidak ideal, terlebih dahulu semprotkan ke seluruh tanaman zat pengurang stress tanaman seperti vitamin B1 (terutama bila akan dibawa jarak jauh).
– Bila media tanam pohon tin dikemas dalam kantung polybag, karena sifat ketidakstabilanpolybag dalam menahan media tanam, jaga media tanam agar tidak pecah ataupun berhamburan, mengingat bila media tanam itu tumpah, atau pecah atau merekah, bisa dipastikan akar tanaman akan terganggu dan terancam keberlangsungan hidupnya. Hal ini bisa diatasi dengan mengikat model jaring pada keseluruhan polybag, sehingga baik dari bawah sampai ke atas polybag mengunci sempurna dan ketat media tanamnya.
– Yang tidak kalah penting adalah pada saat mengangkat tanaman, perlakukan tanaman dengan hati-hati. Angkat tanaman pada media polybagnya, jangan sekali-kali mengangkat tanaman pada batangnya (mencengkram ataupun dijinjing). Hindari keretakan dan kerusakan bentuk tanah/media tanam yang dapat merusak akartanaman itu sendir